Kebangkitan Musik Reggae Lewat "Peradaban Indonesia"-nya Primitif Band

KabarIndonesia - Memperingati Seabad Kebangkitan Nasional bagi komunitas musik reggae disikapinya dengan berkumpul sambil mengenang kebangkitan musik reggae ala Bob Marley di Warung Prestasi, Bulungan, Jakarta.

Menurut David Saragih, musik reggae itu sangat menjunjung pertemanan dan perdamaian, reggae musiknya dapat diikuti dari hati, bukan hanya dari segi penampilan sep[erti memiliki rambut gimbal atau atribut - atribut reggae.

Kesederhanaan dan kejujuran yang ada pada kehidupan manusia primitif, mebginspirasikan tujuh anak muda yang sering nongkrong di bilangan Lenteng Agung - Nico, Edison, Wahyu, Ael, Edi, Adex dan Arie Unang. Mereka berhasrat ingin mengekspresikan karya di bidang musik. Pungkasnya, 20 Mei 2004, tujuh bujang keren ini memproklamirkan band bentukannya dengan nama cukup simple "Primitif".

"Para personel Primitif awalnya hanya ingin ngeband untuk nyatuin visi bermusik. Kemudian keterusan buat main di acara - acara sosial, komunitas, kafe dan kampus - kampus. Lama kelamaan melanjutkan proses penciptaan lagu menjadi sebuah karya utuh di rekaman," kata Kurniawan Budianto, manajer Primitif Band menjawab pertanyaan Era Yuldia dari Radio suaranya anak muda Bahana.

Kata Unang sang vokalisnya, Primitif Band sepakat unhtuk meluncurkan album perdana pada 20 Mei 2008 bertepatan Seabad Kebangkitan Nasional. Momen yang sakral untuk kebangkitan musik reggae Indonesia.

Peradaban Indonesia adalah salah satu judul lagu yang diharapkan akan meraih hit dialbum perdana Primitif Band. Disamping itu Primitif Band ingin memperlihatkan wujud rasa cinta terhadap bangsa dan budaya Indonesia yang adi luhung." Kami berasal dari berbagai etnis suku, ada dari Jawa, Sunda, Batak hingga Papua. Pokoknya kami ingin membawa musik reggae ala Bob Marley Jamaica kedalam versie Reggae Indonesia," kata Unang, sang vokalisnya yang cukup dominan dalam Primitif Band.