Barcelona Hancurkan Harapan Madrid

Harapan Real Madrid merebut gelar Primera Liga Spanyol praktis musnah setelah dilibas rival abadinya, Barcelona, 6-2!

Barcelona tetap memainkan formasi inti saat bertamu ke markas Real Madrid pada lanjutan Primera Liga Spanyol. Trio Samuel Eto'o-Lionel Messi-Thierry Henry tetap dipasang dengan ditopang tiga gelandang Xavi, Andres Iniesta, dan Yaya Toure.

Pelatih Juande Ramos memilih memainkan formasi 4-4-2 dengan dua sayap yang diisi Marcelo dan pemain yang baru sembuh dari cedera, Arjen Robben. Di lini depan, Juande memilih memasangkan Gonzalo Higuain dengan Raul. Christoph Metzelder tampil di jantung pertahanan menemani Fabio Cannavaro.

Barcelona mengeset atmosfir pertandingan dengan baik. Baru setengah menit pertandingan berjalan, Xavi memperoleh peluang pertama. Tendangan pengatur serangan Barca itu mampu diblok Iker Casillas. Selama setengah jam berikutnya, Casillas sibuk membuat serangkaian penyelamatan penting untuk mengamankan gawangnya.

Madrid meladeni permainan lawan sehingga pertandingan menjadi berjalan terbuka. Higuain membuat tuan rumah unggul lebih dahulu pada menit ke-14, dengan memanfaatkan umpan silang Sergio Ramos. Kemeriahan seketika muncul di Santiago Bernabeu.

Namun, kelalaian Ramos menghalau umpan cungkilan Messi empat menit setelahnya membuat Henry sukses menyamakan kedudukan. Halauan Ramos sambil jungkir balik hanya menerpa angin dan dengan sentuhan pertama Henry menaklukkan Casillas.

Aksi Henry pada menit ke-20 harus dihentikan Cannavaro di sisi kotak penalti Madrid. Dari tendangan bebas yang dieksekusi Xavi, kapten Carles Puyol dengan leluasa menyundul bola untuk membawa Barca unggul 2-1.

Tempo permainan kian meningkat dan tekanan pemain Barcelona menggoyahkan semangat Madrid. Para pemain tuan rumah lebih sering menghabiskan sisa babak pertama di daerah pertahanan sendiri.

Pada menit ke-35, kelengahan Lassana Diarra membuat bola direbut Xavi. Bola yang mampir ke kaki Messi digiring sebentar masuk ke dalam kotak penalti Madrid dan tanpa memberikannya kepada rekan setim, penyerang mungil itu menyelesaikan sendiri untuk menambah keunggulan Barca.

Satu situasi bola mati Madrid sempat mengancam gawang Victor Valdes pada ujung babak pertama, tapi Puyol mampu mengamankannya. Pada menit terakhir sebelum jeda, Casillas kembali berjibaku menyelamatkan gawangnya dari tendangan bebas Dani Alves.

Pertandingan sedikit melambat pada awal babak kedua. Madrid tampil lebih rapi dengan mengorganisir permainan antarlini.

Percikan pertama muncul ketika giringan Messi diakhiri dengan umpan yang tak disambut satupun rekannya di muka gawang Casillas. Percikan kedua berbuah gol bagi tuan rumah pada menit ke-56. Umpan tendangan bebas Robben disambut dengan sundulan Ramos di tiang jauh.

Gol tersebut rupanya sedikit membuat pemain Madrid lengah. Ketika Henry menemukan celah dua menit kemudian, Xavi memberikan umpan terobosan yang membuat penyerang Prancis itu tinggal berhadapan dengan Casillas. Henry lebih cepat dan tendangannya merobek gawang Madrid untuk kali keempat.

Untuk menyamai rekor gol yang dicetak di Santiago Bernabeu, Barca butuh satu gol lagi. Pada 1974, Barcelona sukses menggulung tuan rumah Madrid 5-0. Pada menit ke-75, jimat Barca, Messi, sukses mengulangi catatan yang bertahan 35 tahun itu dengan menaklukkan Casillas setelah melakukan umpan satu dua dengan Xavi.

Tujuh menit kemudian, rekor gol itu patah sudah. Dari lini belakang, Gerard Pique menyongsong umpan silang mendatar Eto'o. Tendangan pertama masih mampu ditahan Casillas, bola muntah tanpa ampun diselesaikan Pique untuk memastikan kedigdayaan Barca.

Pertandingan praktis sudah selesai. Peluit panjang wasit tepat pada menit ke-90 seolah-olah hanya untuk menyelamatkan muka Madrid untuk kalah lebih telak lagi.

sumber klik disini